Pasar kripto kembali menunjukkan keganasannya. Pekan ini, harga Bitcoin (BTC) melesat kuat, mencapai level di atas $123K dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) yang sempat tercipta pada Kuartal III (Q3) 2025. Kenaikan dramatis ini, yang terjadi seiring memasuki bulan Oktober, didorong oleh sentimen bullish yang kuat, menandakan awal yang menjanjikan untuk Kuartal IV (Q4) tahun ini.
Momentum kenaikan harga ini telah diantisipasi banyak investor. Secara historis, Q4 sering disebut sebagai periode ‘Uptober’ dan ‘Moonvember’, di mana harga Bitcoin cenderung menguat signifikan. Meskipun pasar sempat terkoreksi lebih dari 10% dari puncaknya di bulan Agustus, reli mingguan yang baru terjadi ini telah mengembalikan optimisme, membuat para trader dan analis kembali menargetkan level psikologis $125.000 dan seterusnya. Kenaikan di atas $123K ini adalah sinyal jelas bahwa permintaan spot sedang dominan.
Faktor Fundamental di Balik Reli Bitcoin Tembus $123K
Kenaikan harga Bitcoin tidak terjadi tanpa alasan yang kuat. Ada beberapa faktor fundamental dan makroekonomi yang secara kolektif mendorong laju Bitcoin tembus $123K dan berpotensi mencapai rekor harga baru pada akhir tahun 2025:
1. Ekspektasi Kuartal IV yang Historis
Secara statistik, Q4 telah menjadi kuartal terbaik Bitcoin. Data historis menunjukkan rata-rata kenaikan harga yang signifikan selama periode ini, seringkali dipicu oleh peningkatan aktivitas investor ritel dan institusional menjelang akhir tahun. Meskipun beberapa analis sempat memperingatkan bahwa pola historis ini mungkin tidak terulang sepenuhnya karena sentimen pasar yang terkadang berlawanan dengan ekspektasi umum, pergerakan harga di awal Oktober ini seolah menegaskan kembali kekuatan tren musiman tersebut.
2. Aliran Dana Institusional yang Stabil
Persetujuan dan adopsi produk investasi seperti Exchange-Traded Fund (ETF) spot Bitcoin di berbagai yurisdiksi utama, terutama di Amerika Serikat, terus menyuntikkan likuiditas besar ke pasar. Arus masuk dana institusional ini memberikan dasar harga yang kokoh dan mengurangi volatilitas dibandingkan periode sebelumnya. Investor institusi melihat Bitcoin tembus $123K sebagai konfirmasi tren jangka panjang dan menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
3. Dinamika Makroekonomi Global
Keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), terkait suku bunga terus menjadi perhatian. Data ekonomi AS yang melemah baru-baru ini telah meningkatkan spekulasi mengenai potensi pelonggaran kebijakan moneter atau pemotongan suku bunga di masa mendatang. Lingkungan kebijakan moneter yang lebih longgar ( dovish) cenderung menguntungkan aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin. Melemahnya dolar AS seringkali berbanding lurus dengan menguatnya harga Bitcoin, mendorong BTC untuk mencapai level lebih tinggi.
Analisis Teknis: Apa Target Selanjutnya?
Dari perspektif teknis, level $123.000 merupakan resistensi yang penting dan kini telah berubah menjadi level support kunci. Jika Bitcoin berhasil berkonsolidasi di atas level ini, momentum bullish akan semakin kuat. Analisis on-chain juga menunjukkan sinyal positif.
Data dari beberapa platform analitik mencatat bahwa permintaan spot Bitcoin terus tumbuh stabil sejak pertengahan tahun 2025. Pola permintaan yang serupa ini pernah terlihat pada periode bull run sebelumnya, mengindikasikan bahwa para investor besar (whales) kembali mengakumulasi aset.
Level kunci yang saat ini diawasi ketat oleh para trader adalah rekor tertinggi sebelumnya di sekitar $124.000. Penembusan yang jelas dan konklusif di atas level ini dengan volume perdagangan yang solid akan membuka jalan bagi Bitcoin untuk memasuki wilayah penemuan harga baru, dengan target berikutnya yang diprediksi berada di kisaran $130.000 hingga $140.000.
Peran Sentimen Pasar dan Kekuatan Ritel
Meskipun faktor institusional dan makroekonomi menjadi pendorong utama, sentimen pasar ritel juga memainkan peran krusial dalam reli ini. Kenaikan cepat harga memicu fenomena Fear Of Missing Out (FOMO), di mana investor ritel yang khawatir ketinggalan kesempatan segera berbondong-bondong masuk, memberikan tekanan beli tambahan.
Ketika Bitcoin tembus $123K, hal itu menciptakan berita utama yang menarik perhatian publik yang lebih luas, menarik kembali perhatian investor yang sempat pasif. Namun, para analis juga mengingatkan agar investor tetap berhati-hati. Koreksi harga mendadak sebesar 10-20% masih dapat terjadi, terutama ketika harga mendekati batas atas resistensi historis. Oleh karena itu, mengelola risiko dan tidak berinvestasi melebihi batas kemampuan finansial tetap merupakan strategi yang bijak dalam menghadapi volatilitas tinggi di pasar kripto.
Secara keseluruhan, Kuartal IV 2025 telah dimulai dengan gemilang bagi Bitcoin. Dengan fundamental yang kuat dan sentimen pasar yang bullish, prospek Bitcoin tembus $123K dan melangkah lebih jauh menuju level harga baru terlihat semakin realistis.
Baca juga:
- Persaingan Baru: Gedung Putih Mengkaji Ulang Kandidat Gedung Putih CFTC
- Circle Treasury Fund di Solana: Ekspansi Dana $635 Juta Dorong Pertumbuhan RWA
- Jobs Report Kenaikan Bitcoin: Menembus $120K di September
Informasi ini dipersembahkan oleh indocair