JAKARTA – Dalam perkembangan yang menandai titik balik signifikan antara dunia keuangan tradisional (traditional finance atau trad-fi) dan ekosistem cryptocurrency, JPMorgan Chase, salah satu bank investasi terbesar di dunia, dilaporkan mulai memanfaatkan jaringan blockchain Base milik Coinbase untuk memperluas fungsi JPM Coin-nya. JPM Coin adalah token yang dipatok 1:1 terhadap Dolar AS, digunakan oleh JPMorgan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran institusional real-time di jaringan Onyx miliknya.
Langkah JPMorgan JPM Coin Base ini memperlihatkan adanya pergeseran paradigma. Bank-bank besar kini bersedia mengintegrasikan infrastruktur decentralized finance (DeFi) publik—atau setidaknya Layer 2 seperti Base yang bersifat permissionless—untuk meningkatkan efisiensi produk blockchain internal mereka. Kolaborasi ini memberikan Coinbase kredibilitas institusional yang luar biasa, sementara JPMorgan mendapatkan akses ke kecepatan dan skalabilitas yang ditawarkan oleh teknologi Layer 2 yang modern dan Ethereum-compatible.
JPM Coin dan Onyx: Fondasi Trad-Fi di Blockchain
Sebelum melibatkan Base, JPM Coin telah menjadi alat penting dalam ekosistem Onyx, yaitu unit bisnis JPMorgan yang didedikasikan untuk blockchain dan mata uang digital institusional.
Apa Itu JPM Coin?
JPM Coin berfungsi sebagai token utilitas yang mewakili Dolar AS (atau mata uang fiat lainnya) yang disimpan oleh klien institusional JPMorgan di rekening mereka. Tujuannya adalah untuk:
- Mempercepat Pembayaran: Memungkinkan transfer dana antar klien JPMorgan secara instan, 24/7.
- Menurunkan Biaya: Mengeliminasi perantara dan biaya yang terkait dengan sistem pembayaran warisan (legacy systems).
- Memperkuat Atomic Settlements: Mendukung pertukaran aset digital dan uang secara simultan (Delivery vs. Payment/DvP) tanpa risiko penyelesaian.
Keterbatasan Jaringan Permissioned
Namun, jaringan Onyx yang mengoperasikan JPM Coin bersifat permissioned (terbatas), yang berarti hanya entitas yang diizinkan oleh JPMorgan yang dapat berpartisipasi. Meskipun aman dan teregulasi, sifat terbatas ini menghambat interoperabilitas dan potensi skalabilitas global yang lebih luas di luar ekosistem tertutup bank.
Base Coinbase: Jembatan ke Permissionless World
Keputusan JPMorgan JPM Coin Base adalah strategi untuk mengatasi keterbatasan permissioned tersebut dengan memasuki dunia Layer 2 yang lebih terbuka.
Mengapa Memilih Base?
Base adalah jaringan Layer 2 yang dikembangkan oleh Coinbase di atas blockchain Ethereum. Base dipilih karena beberapa alasan strategis:
- Ethereum Compatibility: Base menggunakan teknologi Ethereum Virtual Machine (EVM), memungkinkan smart contracts dan token yang ada di JPM Coin untuk berinteraksi dengan ekosistem Ethereum yang luas.
- Skalabilitas: Sebagai Layer 2, Base menawarkan transaksi yang jauh lebih cepat dan biaya gas yang lebih rendah daripada Layer 1 Ethereum. Ini sangat penting untuk memproses volume transaksi institusional yang besar.
- Kredibilitas Institusional: Base didukung oleh Coinbase, bursa crypto terbesar di AS yang teregulasi dan terdaftar di publik. Dukungan ini memberikan tingkat kepercayaan dan kepatuhan yang tinggi bagi bank seperti JPMorgan.
Integrasi Trad-Fi dan DeFi
Integrasi JPM Coin ke Base memungkinkan JPMorgan untuk menawarkan layanan blockchain kepada klien institusional mereka dengan manfaat jaringan yang lebih terbuka dan terhubung secara eksternal (meskipun gatekeeping oleh JPMorgan tetap ada). Ini adalah langkah signifikan menuju visi tokenisasi aset yang lebih luas, di mana aset tradisional (obligasi, saham) diwakili sebagai token dan dapat diperdagangkan secara efisien di blockchain.
Implikasi Pasar: Trad-Fi Merangkul Crypto
Kolaborasi JPMorgan JPM Coin Base memiliki implikasi besar bagi masa depan keuangan:
1. Kredibilitas Blockchain Publik
Keterlibatan JPMorgan dalam infrastruktur Base (yang pada dasarnya publik) memberikan validasi yang sangat dibutuhkan bagi teknologi Layer 2 dan blockchain secara umum. Ini menunjukkan bahwa raksasa trad-fi melihat blockchain publik bukan hanya sebagai pesaing, tetapi sebagai teknologi dasar yang efisien untuk membangun layanan mereka sendiri.
2. Peningkatan Adopsi Institusional
Integrasi ini membuka jalan bagi lembaga keuangan lain untuk meniru langkah JPMorgan. Jika JPM Coin dapat beroperasi lebih efisien melalui Base, bank dan perusahaan lain mungkin akan segera meluncurkan token atau stablecoin mereka sendiri di jaringan Layer 2 yang serupa untuk memanfaatkan manfaat kecepatan dan interoperabilitas.
3. Persaingan dengan Stablecoin Swasta
JPM Coin bersaing langsung dengan stablecoin swasta seperti USDC dan Tether. Dengan memanfaatkan Base, JPM Coin dapat meningkatkan utilitasnya dan berpotensi menarik lebih banyak volume institusional, menawarkan alternatif stablecoin yang didukung langsung oleh bank besar yang teregulasi.
Laporan mengenai JPMorgan JPM Coin Base memperkuat keyakinan bahwa blockchain telah memenangkan pertarungan ideologis dalam dunia keuangan. Perdebatan bukan lagi apakah blockchain akan diadopsi, tetapi bagaimana dan oleh siapa. Kerja sama antara bank-bank besar dan infrastruktur crypto yang dibangun di atas Base menunjukkan masa depan di mana garis antara trad-fi dan aset digital akan terus kabur, menuju sistem keuangan yang lebih tokenisasi dan terhubung secara instan.
Baca juga:
- Bitcoin Tahan $105K Likuiditas Pasar Menjadi Fokus Utama
- Arus Keluar ETF Bitcoin Capai $1,2 Miliar di Tengah Manuver Wall Street
- XRP Lampaui Bitcoin ETF Menuju Target $2,80
Informasi ini dipersembahkan oleh abangempire
