Bitcoin terhenti di sekitar $109K
Bitcoin terhenti di sekitar $109K

Mengapa Bitcoin terhenti di sekitar $109K? Ada beberapa faktor yang berperan dalam fase konsolidasi ini:

  • Level Resisten Teknis: Harga $109.000 (dan kadang $108.000-$110.000) telah bertindak sebagai level resisten teknis yang kuat. Bitcoin telah berulang kali menguji level ini, namun belum berhasil menembus dan bertahan di atasnya dengan volume signifikan. Investor dan trader sering menggunakan level ini sebagai titik untuk mengambil keuntungan atau membuka posisi short, menyebabkan tekanan jual.
  • Kekurangan Katalis Baru: Setelah serangkaian berita positif, seperti persetujuan ETF Bitcoin spot di AS dan peningkatan adopsi institusional pada awal tahun, pasar sepertinya kehabisan katalis baru yang cukup besar untuk mendorong harga ke level lebih tinggi.
  • Sentimen Musiman: Beberapa analis percaya bahwa pergerakan harga Bitcoin mengikuti pola musiman. Meskipun musim panas secara historis sering dikaitkan dengan stagnasi, ada pandangan yang berbeda untuk tahun 2025 ini. Beberapa ahli memperkirakan bahwa setelah volatilitas atau koreksi di awal tahun, Bitcoin dapat menunjukkan kenaikan dramatis dari pertengahan Juli hingga awal September, seperti yang terjadi pada tahun 2017 dan 2021 (tahun setelah halving).
  • Siklus Halving: Bitcoin mengalami peristiwa halving setiap empat tahun, yang mengurangi pasokan Bitcoin baru. Halving terbaru terjadi pada April 2024. Secara historis, harga Bitcoin cenderung mengalami reli signifikan setelah halving, namun periode konsolidasi atau koreksi juga sering terjadi sebelum momentum naik penuh terbentuk.

Faktor-faktor ini berkontribusi pada mengapa Bitcoin terhenti di sekitar $109K.

 

Sentimen Pasar dan Arus Modal di Asia

Pasar kripto di Asia seringkali menjadi indikator awal tren global karena volume perdagangannya yang besar dan waktu pembukaannya.

  • Kehati-hatian Investor: Meskipun ada optimisme jangka panjang, investor di Asia menunjukkan kehati-hatian. Banyak yang memilih untuk menahan posisi atau melakukan trading dengan volume rendah, menunggu sinyal yang lebih jelas dari pasar makro atau berita khusus kripto.
  • Aliran Dana ETF Bitcoin Spot: Meskipun ada beberapa hari dengan outflow (penarikan dana), ETF Bitcoin spot di AS secara keseluruhan terus menunjukkan arus masuk yang kuat. Total kumulatif arus masuk bersih mendekati $50 miliar, dengan total aset bersih sekitar $136 miliar. Ini menunjukkan minat institusional yang terus-menerus, meskipun belum cukup kuat untuk memicu reli besar.
  • Adopsi Korporat: Perusahaan publik yang memegang Bitcoin di neraca mereka terus bertambah, seperti yang ditunjukkan oleh Metaplanet yang melampaui kepemilikan Bitcoin Coinbase. Tren ini mencerminkan pengakuan Bitcoin sebagai penyimpan nilai.
  • Perkembangan Regulasi di Asia: Negara-negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam, sedang aktif membentuk kerangka regulasi yang lebih ramah kripto. Thailand telah mengumumkan pembebasan pajak penghasilan pribadi bagi pengguna bursa kripto lokal, sementara Vietnam mengesahkan Undang-Undang tentang Industri Teknologi Digital yang menempatkan aset kripto di bawah regulasi formal. Perkembangan ini dapat menarik lebih banyak investor dan inovasi ke kawasan tersebut, yang pada akhirnya dapat menjadi katalis positif bagi Bitcoin.

Meskipun demikian, Bitcoin terhenti di sekitar $109K saat ini.

 

Katalis Potensial yang Dinanti Pasar

Pasar kripto sedang mencari pemicu yang dapat mendorong harga Bitcoin keluar dari konsolidasi di sekitar $109K. Beberapa katalis potensial meliputi:

  • Notulen FOMC: Rilis notulen Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada hari Rabu ini sangat dinantikan. Notulen ini akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang keputusan suku bunga dan potensi pemotongan suku bunga di masa depan. Indikasi dovish dari The Fed umumnya dianggap positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin.
  • Ketetapan Tarif Perdagangan AS: Berakhirnya jeda 90 hari atas tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada 9 Juli bisa menjadi katalis. Pengenaan kembali “tarif balasan” pada mitra dagang AS dapat berdampak negatif pada pasar keuangan secara luas, termasuk kripto. Namun, kesepakatan perdagangan awal dengan beberapa negara dapat memberikan sentimen positif.
  • Arus Masuk ETF yang Berkelanjutan: Jika arus masuk ke ETF Bitcoin spot di AS terus meningkat secara signifikan, ini dapat menunjukkan peningkatan permintaan institusional yang dapat mendorong harga.
  • Perkembangan Regulasi Global: Kejelasan regulasi kripto di yurisdiksi utama seperti AS dan Eropa dapat membuka pintu bagi lebih banyak modal institusional dari dana pensiun dan dana kekayaan negara.
  • Narasi Makro Baru: Pergeseran sentimen makroekonomi global, seperti meredanya inflasi atau stabilnya suku bunga, dapat meningkatkan selera risiko investor terhadap aset digital. Beberapa analis berpendapat bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan aset cadangan digital.

Katalis-katalis ini berpotensi memicu pergerakan baru setelah Bitcoin terhenti di sekitar $109K.

 

Prediksi dan Prospek Bitcoin di Sisa Tahun 2025

Meskipun Bitcoin terhenti di sekitar $109K saat ini, banyak analis tetap optimistis tentang prospek jangka panjangnya di tahun 2025.

  • Target Harga Berbeda: Berbagai ahli dan institusi memberikan prediksi harga yang bervariasi. Standard Chartered memperkirakan Bitcoin dapat mencapai $135.000 pada akhir kuartal ketiga dan bahkan $200.000 pada akhir tahun 2025, dengan alasan permintaan institusional yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui ETF dan pembelian korporat. Panel ahli dari Finder juga memprediksi rata-rata $145.167 pada akhir 2025.
  • Peran ETF dan Adopsi Institusional: Banyak analisis menyoroti bahwa arus masuk ETF Bitcoin spot akan menjadi pendorong utama. Beberapa bahkan memproyeksikan bahwa ETF ini akan mewakili sekitar 7% dari total pasokan Bitcoin yang beredar pada akhir 2025.
  • Dominasi Pasar: Meskipun ada pergerakan di altcoin, dominasi Bitcoin di pasar kripto tetap kuat (saat ini sekitar 64,4%), menunjukkan kepercayaan yang berkelanjutan pada aset digital utama ini.
  • Musim Panas yang Mengejutkan: Seperti yang disorot oleh beberapa analis, siklus historis setelah halving dan pembalikan tren setelah Maret dapat berarti bahwa musim panas 2025 bisa menjadi periode kenaikan harga yang signifikan, berbeda dengan tiga musim panas “membosankan” sebelumnya.

 

Kesimpulan: Menanti Momentum Berikutnya

Situasi di mana Bitcoin terhenti di sekitar $109K adalah fase yang lazim dalam siklus pasar. Ini adalah periode akumulasi dan antisipasi, di mana investor cerdas mencari tanda-tanda katalis berikutnya. Meskipun sentimen kehati-hatian mendominasi di pagi Asia, minat institusional yang terus-menerus, perkembangan regulasi yang positif di beberapa yurisdiksi, dan potensi perubahan sentimen makroekonomi memberikan dasar yang kuat untuk optimisme.

Pasar kripto selalu dinamis, dan kejutan bisa datang kapan saja. Bagi para investor, kunci adalah tetap terinformasi, memahami level teknis, dan mengidentifikasi pemicu fundamental yang dapat mendorong Bitcoin melewati ambang batas resistensinya. Dengan banyak potensi katalis di cakrawala, pertanyaan bukan lagi apakah Bitcoin akan bergerak, melainkan kapan dan seberapa jauh ia akan pergi begitu momentum yang tepat tiba.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh IndoCair

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *