Tether USAT Amerika
Tether USAT Amerika

Tether USAT Amerika secara resmi diumumkan sebagai stablecoin baru yang secara spesifik dirancang untuk pasar Amerika Serikat (AS). Tether, perusahaan di balik stablecoin terbesar di dunia, USDT, menunjukkan ambisi besar untuk mendominasi pasar AS dengan target fantastis: menjangkau 100 juta penduduk Amerika saat peluncuran pada Desember 2025. Langkah ini menandai kembalinya Tether secara besar-besaran ke AS, didorong oleh lingkungan regulasi yang lebih bersahabat dan adopsi aset kripto yang meningkat di negara tersebut.

Peluncuran USAT ini bukan sekadar diversifikasi produk, melainkan upaya strategis untuk memastikan Tether beroperasi sepenuhnya sesuai dengan kerangka regulasi AS yang baru, khususnya GENIUS Act yang baru-baru ini disahkan. Selama bertahun-tahun, USDT beroperasi sebagai stablecoin asing, yang memicu berbagai kontroversi terkait transparansi cadangan dan kepatuhan regulasi di AS. Dengan hadirnya Tether USAT Amerika, perusahaan ini bertujuan untuk menetapkan standar baru untuk stablecoin yang didukung dolar AS dengan menjanjikan tata kelola yang kuat dan kepatuhan yang ketat.

 

Strategi Investasi untuk Dominasi Pasar AS

 

Untuk mewujudkan target ambisius 100 juta pengguna, Tether dikabarkan secara aktif mencari investasi segar. Laporan menyebutkan Tether sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana sebesar $20 miliar, dengan valuasi perusahaan yang ditargetkan mencapai $500 miliar, setara dengan perusahaan teknologi raksasa seperti OpenAI. Investasi besar ini akan digunakan untuk mempercepat ekspansi, memperkuat jaringan distribusi, dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan oleh Tether USAT Amerika di seluruh AS.

Chief Executive Officer (CEO) Tether, Paolo Ardoino, sangat optimis dengan masa depan USAT. Ardoino bahkan memproyeksikan kapitalisasi pasar USAT dapat mencapai $1 triliun dalam tiga hingga lima tahun ke depan, sebuah angka yang mencerminkan kepercayaan diri perusahaan terhadap penerimaan pasar AS dan kecepatan pertumbuhan USDT global. Mantan pejabat Gedung Putih, Bo Hines, yang ditunjuk sebagai CEO dari usaha USAT ini, mempertegas ambisi tersebut. Hines menyatakan bahwa ekspansi Tether di AS akan menjadi “sangat pesat” selama 12 hingga 24 bulan ke depan dengan tujuan untuk mendominasi pasar stablecoin domestik.

 

Kepatuhan Regulasi Melalui GENIUS Act

 

Perbedaan mendasar antara USAT dan USDT terletak pada kepatuhan regulasi. Tether USAT Amerika dirancang agar sepenuhnya mematuhi GENIUS Act, undang-undang AS yang baru mengatur stablecoin. UU ini menetapkan bahwa penerbit stablecoin harus merupakan entitas yang berdomisili di AS, memiliki lisensi yang sesuai, dan tunduk pada pengawasan regulasi.

Untuk memenuhi persyaratan ini, Tether America akan menerbitkan USAT melalui Anchorage Digital Bank, bank kripto yang diatur secara federal dan memegang piagam bank trust nasional dari Kantor Pengawas Mata Uang AS (OCC). Selain itu, USAT akan menggunakan Cantor Fitzgerald sebagai kustodian cadangan dan primary dealer utama. Cadangan USAT akan sepenuhnya didukung 1:1 oleh aset berdenominasi dolar AS yang disimpan di lembaga keuangan yang diatur di AS, termasuk obligasi Treasury AS dengan jatuh tempo 93 hari atau kurang. Pendekatan ini secara jelas mengatasi masalah transparansi cadangan yang selama ini membayangi USDT.

 

Fitur dan Keunggulan USAT untuk Pengguna Amerika

 

Tidak seperti USDT, yang berfungsi sebagai stablecoin untuk perdagangan global, USAT berfokus pada pengguna institusional dan ritel di AS. Tether USAT Amerika diposisikan sebagai alternatif digital terhadap uang tunai dan jalur pembayaran tradisional, menjanjikan penyelesaian instan dan biaya yang lebih rendah untuk transaksi domestik. Tether juga berencana agar USAT dan USDT sepenuhnya dapat dioperasikan bersama (interoperable) dan dapat ditukar satu sama lain dengan rasio 1:1, menciptakan pengalaman pengguna yang mulus meskipun ada dua produk yang berbeda secara regulasi.

Fokus pada kepatuhan AS ini diharapkan dapat membuka pintu bagi USAT untuk digunakan oleh berbagai institusi keuangan tradisional, seperti bank-bank AS, untuk menawarkan layanan mata uang digital kepada klien mereka. Selain itu, Tether telah melakukan investasi strategis di platform seperti Rumble untuk memperluas jangkauan ke audiens Amerika, yang menunjukkan langkah nyata dalam membangun ekosistem USAT. Target 100 juta pengguna tidak hanya bergantung pada produk itu sendiri, tetapi juga pada jaringan distribusi yang luas dan penerimaan institusional yang didukung oleh kepatuhan regulasi.

 

Tantangan dan Masa Depan USAT

 

Meskipun memiliki ambisi besar dan didukung oleh pemain besar di industri kripto, USAT tetap menghadapi tantangan. Kompetisi di pasar stablecoin AS sangat ketat, dengan pemain mapan seperti Circle (penerbit USDC) yang sudah lebih dulu diatur dan diterima di lingkungan keuangan AS. Tether harus membangun kepercayaan dari awal di pasar domestik AS setelah bertahun-tahun beroperasi di luar yurisdiksi utama.

Namun, dengan komitmen untuk patuh pada GENIUS Act, dukungan dari bank yang diatur secara federal, dan kepemimpinan dari Bo Hines yang memiliki koneksi ke Gedung Putih, Tether USAT Amerika memiliki posisi unik untuk bersaing. Jika USAT berhasil mencapai target peluncuran pada Desember dan mulai menunjukkan pertumbuhan seperti yang diproyeksikan Ardoino, stablecoin baru ini tidak hanya akan memperkuat dominasi pasar Tether secara keseluruhan, tetapi juga akan secara signifikan memperkuat peran dolar AS dalam ekonomi digital global. Peluncuran ini menjadi salah satu peristiwa paling dinantikan di dunia kripto akhir tahun 2025.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh paus empire

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *